Aku suka caramu yang sederhana, meskipun kamu mampu bersikap lebih
dari itu. Jadi, biar aku saja yang berlaku demikian dalam mencintai
kesederhanaanmu.
Memang aku pengecut, hanya bisa terdiam saat berpapasan denganmu.
Tapi ada hal yang tidak pernah kau tahu, suaraku lantang saat ku-sebut nanamu
di hadapanNya. Diskusi malam yang menenangkan, kusampaikan isyarat saat semua
orang terlelap.
Maafkan aku yang penakut tentang cinta, aku takut tergoda nafsu
ketika iman sedang lelah, ketika iman seseorang tidak dijaga dan nafsu tidak
dikendalikan itu malah yang akan menghancurkan kita.
Aku mengagumi senyum manismu, jilbabmu, lembut tutur katamu,
penilaianmu terhadap orang-orang dan semangatmu untuk belajar akan hal baru.
Tapi betapa aku ini masih seorang islam yang berantakan. Biarlah
urusan denganmu aku diskusikan denganNya. Dia yang maha membolak-balikan hati,
dia yang selalu tahu apa yang terbaik untuk kita lalui.
Komentar
Posting Komentar